ead Tetesan air mata anak YATIM ~ KAPHA ACEH

Selasa, September 03, 2013

Tetesan air mata anak YATIM

Kapha Aceh

Oleh : Aditia Riski Wahyudi 

Sebelum dan sesudahnya saya ingin mengutarakan sedikit kepedihan dalam menuntut ilmu di sebuah Pesantren Islam Terpadu Al_Fityan School Boarding Aceh, kampong releh aceh besar. 

Pertama saya bersama ibunda tercinta ingin sekali bermain di sekolah tersebut insyaallah dengan izin allah saya dapat diterima sesudah dites yang sangat ketat dan bersaing dengan siswa lain. Kemudian bisa tinggal diasrama bersama teman-teman yang berlainan daerah.

Hari berganti bulan saya mengikuti dan patuh dengan peraturan disekolah dan asrama yang telah ditentukaan, kemudian pada suatu hari ibunda memanggil saya " bahwa selama ini, nak ". ucapan dari ibu saya. Saya sangat terpukul hatinya, saya dengan rasa sedih dan terpaku diwaktu malam hari, karena nasib bunda sangat kritis dana untuk diri saya dan adik-adik saya yang masih dalam bangku sekolah, dengan keadaan demikianlah saya pun agak terpengaruh dalam menuntut ilmu dan saya pun keluar dari asrama karena kesalahan saya. Sebab dari itu bunda berpikiran lagi dan kurang sehat badan dan akhirnya saya bisa sekolah saja atas pertimbangan para dewan guru dan ustad, kemudian saya merasa minder sesama teman sekolah bahwa setiap pagi diantar kakek saya dengan becak dan kadang-kadang pulang dengan jalan kaki sampai 4 kilometer dan kadang –kadang diantar oleh guru. Kemudian saya memohon kepada Allah swt, semoga bisa tamat disekolah Al_Fityan tapi ternyata do’a saya belum terkabulkan, saya bersabar mungkin ini ujian dan cobaan yang harus saya jalanin dibalik semua ini pasti ada hikmahnya. Tahun naik kelas 2, saya dapat teguran dari Kepala Sekolah_ Barang Siapa yang tidak melunasi SPP tidak dibenarkan mengikuti ujian itulah yang sangat terpukul bagi saya. 

Kemudian saya mengadu pada ibunda lantas bagaimana solusinya bunda dengan rasa sedih bersama-sama mengharap kepada Kepala Sekolah tetapi hasilnya konon belaka tanpa pandang bulu katanya Kepala Sekolah. Kemudian selagi saya duduk dalam kelas, kemudian tidak bisa ikut ujian lantas saya merasa sedih mengadu kepada kakek lantas kakek menjawab " sabar cucuku, allah akan membuka jalan keluar apalagi kamu anak yatim ".

Entah bangaimana caranya kakek dan kemana mengadunya akhirnya saya bisa mengikuti ujian karena saya ingin menyenangkan kakek dan ibunda tercinta karena saya ingin pindah sekolah lain. Ternyata Rapor dan Surat Pindah ditahan sebelum melunasi uang SPP. Akhirnya kemanakah saya mengadu dan siapa yang ingin membantu untuk melanjutkan cita-cita saya untuk menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa dan kalau allah memanjangkan umur saya. cita- cita ingin menjadi AKABRI "Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia". 

Allah berfirman dalam al-qur’an”jangan sekali-kali menghardir anak yatim “demikian keluh kisah saya dalam sekolah yayasan terpadu alfitian dimana ada kata-kata saya yang tidak berkenan maklum saya masih tahap belajar.

* Penulis adalah anak yatim yg berumur 14 tahun yang berasal dari Gampoeng Panteurik, Kec. Lueng Bata, Kota Banda Aceh yang mengalami kesulitan dalam pengurusan surat pindah Sekolah SMP IT Al Fityan School Aceh karena SPP yg belum di Lunasi.

0 Komentar:

Posting Komentar