ead BERSAMA BINTANG (part 1) ~ KAPHA ACEH

Selasa, Mei 07, 2013

BERSAMA BINTANG (part 1)

Oleh : Miftahul Silmi Ramadhani

bismilLaah..

Langit kelabu, seolah melengkapi suasana perpisahan kami yang sebentar lagi akan terjadi, sejujurnya enggan berpisah karena aku sama sekali belum mengungkapkan perasaanku. Namun, beranikah aku menguaknya? Aku yakin tidak. Karena walaupun kesempatan terbentang lebar, maka aku tetap ingin memendam dan menikmatinya. Sosok pria itu duduk di hadapanku, sedang bertukar sapa dengan temannya yang kebetulan saja lewat, maka tak ada kata. Tetap tak ada.

Ku hembuskan nafas keras, ‘gak relaaa.. kenapa juga mesti ada yang namanya perpisahan saat aku mulai merasa bahagia dengannya.. yya, memang statusku hanyalah adik dan dia mas-ku, namun bunga-bunga cinta mulai indah bersemi saat bersamanya. Duuh,, kok gini ya??’ ku telungkupkan wajah ke datar meja, mengeluh.

“lho, kenapa de? Marah ya mas barusan ngobrol sama temen?” suara yang mulai menghias mimpi menyentak pikiranku. Cepat ku dongakkan kepala, tersenyum lebar.

“nggak kok mas.. ade nggak papa..”
Matanya merengkuhku dalam damai, saling tersenyum, berbicara dengan hati.

“jadi, ade liburan kali ini mau kemana? Maen ke rumah temen lagi? Siapa?” tanyanya tetap menatapku.

“ke Pamengpeuk mas, ke rumah Ani.” Kami terdiam

“mas langsung pulang ya? Yaa..jadi susah deh ketemu lagi.” Duka itu terungkap, ku pintal jari jemariku, mengurangi risau.

Dia tersenyum. O..o.. apa ini maksudnya? Sebahagia itukah dirinya dapat berpisah denganku? Jadi selama ini aku telah salah persepsi begitu? Ku sangka dia juga menyukaiku, sepertinya tidak. Jadi apa arti di balik segala sikapnya padaku selama ini? Atau aku yang terlalu melebihkan sikapnya padaku yang menurutnya biasa saja itu? Gusar memikirkannya kali ini ku mainkan sedotan dalam gelas minuman yang mulai mencair.

“nggak susah kok de, mas bisa main ke sini kapanpun mas kangen sama ade atau kapanpun ade berharap mas ada di sini.” Jelasnya dengan senyum menenangkan membuatku melambung jauh ke cakrawala sejuta cahaya, kembali senyuman menghias bibirku.

“tapi tetap aja sulit, kan nggak bisa ketemu tiap hari seperti sebelumnya.” Gumamku seolah tak sadar.

“ya, nggak papa lah de, kan sekarang ada HP jadi bisa nelfon kapanpun.” Aku mengangguk lantas terperanjat. Apa? Kenapa dia tau? Kedengeran ya? Duh, malunya.. ku tundukkan kepala dalam, wajahku bersemu menahan malu.

“janji ya, kalo udah kelas 3 mts pun gak boleh lupain mas, hehe..” lanjut mas yang ku jawab dengan anggukan

Lantas “mas tu.. kan udah ini mau kuliah nanti bener-bener lupa deh sama ade..” sungutku tak mau kalah.

“nggak lah de, tenang aja.. nggak bakal pernah lupa ko, hehe..” ucapnya yakin sembari mengusap jilbabku sepintas.

Oo..o.. aku kembali melambung, nampaknya kali ini aku berseluncur di pelangi warna-warni.

0 Komentar:

Posting Komentar