Selasa, 29 Januari 2013
FIQIH PURNAMA | Foto : ILUSTRASI
BANDA ACEH - Anak yang mengonsumsi narkoba merupakan kesalahan orang dewasa. Kesalahan ini dipicu karena hilangnya kasih sayang dari orang tua terhadap si anak.
Hal tersebut disampaikan Aktivis Koalisi Advokasi dan Pemantau Hak Anak (KAPHA), Pujiaman Zulfikar kepada ATJEHPOSTcom, pada Senin 28 Januari 2013.
"Dalam kasus anak mengonsumsi narkoba mereka tidak dapat disalahkan, karena pola fikir anak 0 sampai dengan 18 tahun masih belum matang," kata dia, merujuk pada pemberitaan ATJEHPOSTcom berjudul Hah? Ada Anak SD di Aceh Konsumsi Sabu!.
Kata dia, hal ini sangatlah miris. "Namun perlu diperhatikan juga kenapa si anak bisa tahu tentang penggunaan obat-obatan terlarang," ujarnya.
Menurut Pujiaman, anak SD mengonsumsi obat-obatan terlarang karena mencontoh orang dewasa.
"Biasanya yang mengedarkan narkoba dimanapun tetaplah orang dewasa. Maka sudah pasti anak yang terlibat konsumsi narkoba atas suplai narkoba dari orang dewasa dan juga mereka mencontoh orang dewasa di sekitarnya," kata dia.
Dia mengatakan, rokok juga menjadi salah satu faktor penyebab seorang anak terjerumus narkoba.
"Hari ini kita membebaskan orang dewasa merokok depan anak-anak, kemudian warung-warung penjual rokok juga tetap mendistribusikan. Meskipun konsumen yang membeli adalah anak-anak, karena berawal dari rokoklah anak-anak ingin mencoba obat-obat terlarang lainnya," ujar Pujiaman.[](bna)
FIQIH PURNAMA | Foto : ILUSTRASI
BANDA ACEH - Anak yang mengonsumsi narkoba merupakan kesalahan orang dewasa. Kesalahan ini dipicu karena hilangnya kasih sayang dari orang tua terhadap si anak.
Hal tersebut disampaikan Aktivis Koalisi Advokasi dan Pemantau Hak Anak (KAPHA), Pujiaman Zulfikar kepada ATJEHPOSTcom, pada Senin 28 Januari 2013.
"Dalam kasus anak mengonsumsi narkoba mereka tidak dapat disalahkan, karena pola fikir anak 0 sampai dengan 18 tahun masih belum matang," kata dia, merujuk pada pemberitaan ATJEHPOSTcom berjudul Hah? Ada Anak SD di Aceh Konsumsi Sabu!.
Kata dia, hal ini sangatlah miris. "Namun perlu diperhatikan juga kenapa si anak bisa tahu tentang penggunaan obat-obatan terlarang," ujarnya.
Menurut Pujiaman, anak SD mengonsumsi obat-obatan terlarang karena mencontoh orang dewasa.
"Biasanya yang mengedarkan narkoba dimanapun tetaplah orang dewasa. Maka sudah pasti anak yang terlibat konsumsi narkoba atas suplai narkoba dari orang dewasa dan juga mereka mencontoh orang dewasa di sekitarnya," kata dia.
Dia mengatakan, rokok juga menjadi salah satu faktor penyebab seorang anak terjerumus narkoba.
"Hari ini kita membebaskan orang dewasa merokok depan anak-anak, kemudian warung-warung penjual rokok juga tetap mendistribusikan. Meskipun konsumen yang membeli adalah anak-anak, karena berawal dari rokoklah anak-anak ingin mencoba obat-obat terlarang lainnya," ujar Pujiaman.[](bna)
0 Komentar:
Posting Komentar