ead Si Wen Gayo tak terpikir lagi hari Meugang ~ KAPHA ACEH

Senin, Juli 08, 2013

Si Wen Gayo tak terpikir lagi hari Meugang

Gambar : Logo Koalisi Advokasi dan Pemantauan Hak Anak (KAPHA)

Redaksi
BERDASARKAN Hisab Muhammadiyah tentang jadwal awal puasa jatuh pada 9 Juli 2013. Hari ini 8 Juli 2013, seperti adat istiadat Aceh Meugang biasa dilakukan. Kapanpun hari dan jadwal awal puasa atau ramadhan jatuh yang jelas saat ini masyarakat Gayo tidak akan menyambut puasa seperti tahun-tahun sebelumnya.

Gempa berkekuatan 6,2 SR pada 2 Juli lalu memluluhlantakkan dataran tinggi Gayo terutama di Aceh Tengah dan Bener Meriah. Bukan hanya bangunan, kebun pepohonan yang hancur, hati masyarakat juga dirasakan seluruh dunia dalam kesedihan masyarakat. Bagaimana tidak paska gempa data menunjukkan rubuan rumah rusak, puluhan orang meninggal, ratusan orang dirawat dan lain sebagainya.

Mungkin si Wen didataran tinggi itu, telah mencium wangi dan damainya Ramadhan 2 minggu yang lalu. Tapi sehari ataupun dua hari menjelang Ramadhan wangi itu hilang, karena sikecil telah pilek, indra penciumannya tersumbat menjelang bulan suci bagi ummat Islam. Hilang sudah tawa ceria ketika bermain bersama teman didepan halaman rumah si kecil disuatu desa menunggu sang bunda memasang rendang seperti tahun sebelumnya.

Yaaa... kali ini si Wen harus menunggu jajakan makanan ditenda-tenda pengungsian, adapun makanan terasa hambar, karena dinginnya dataran tinggi sangat terasa ketika sandang dan papan masih belum layak seperti tempat biasa si kecil menonton Spongebob sambil terlentang di ambal yang dibeli ayahnya hasil dari penjualan biji kopi dikebunnya.

Si Wen juga belum tahu, kalau kebun ayah tempat biasa memetik biji kopi telah rusak, namun si Wen tahu, kalau kebun kopi milik ayahnya bukan untuk sikecil meminum kopi melainkan untuk sekolahnya dan membeli susu adik perempuannya yaang baru lahir dua minggu yang lalu. sang ibu masih saja merasakan perih usai melahirkan 2 minggu yang lalu.

Tapi yang paling berat diterima si Wen ketika melihat si adik yang kedinginan ditenda pengungsian, si Wen selalu terbangun ketika malam hari kala adiknya menangis, sang Ibu terbangun dari mimpi untuk kembali kerumah yang hangat dan harus menyusui si adik, dalam hati si Wen "Ibu sangat lelah", terlebih dinginnya malam ketika dia melihat itu bertambah karena hujan turun.

Ukuran otak si wen yang masih berusia 7 tahun belum sebesar otak orang dewasa, Namun karena musibah yang terjadi Wen terpikir pada keluarganya, padahal anak si kecil itu seharusnya belum memikirkan masalah sebesar itu. Bagaimana mau memikirkan Meugang seperti tahun-tahun sebelumnya, memikirkan hal ini saja membuat Wen tak lagi seperti anak usia 7 Tahun.

7 hari setelah musibah gempa dahsyat, masyarakat Gayo masih saja merasakan dinginnya malam berada ditenda, pakaian seadanya. Redaksi KAPHA NEWS menyampaikan mari tetap wujudukan kepedulian kita terhadap masayarakat Gayo yang masih berbelasungkawa dan hidup dalam duka. Untuk itu KAPHA NEWS menginformasikan bahwa Koalisi Advokasi dan Pemantauan Hak Anak (KAPHA) akan menjemput segala bentuk sumbangan, para penyumbang cuku p menginformasikan di email : kaphaaceh@gmail.com, para relawan KAPHA akan menjemput sumbangan yang akan diberikan.


KAPHA NEWS juga menerima tulisan dan ucapan duka untuk dimuat diblog sederhana KAPHA, dimana blog tersebut bukanlah blog utnuk komersial, hanya sebagai informasi segala hal yang berhubungan dengan anak. Mari bersama kita kembalikan penciuman si Wen untuk mencium wangi Bulan Suci Ramadhan.

Pemimpin Redaksi

KAPHA NEWS
Fiqih Purnama

0 Komentar:

Posting Komentar