
SEBUAH penelitian kecil menemukan kaitan antara bakteri pada sistem pencernaan dengan risiko autisme yang dimiliki oleh anak. Kekurangan beberapa jenis bakteri dalam usus meningkatkan risiko anak terkena autisme.
COPAS
Hasil ini didapatkan peneliti setelah menganalisis bakteri dalam usus pada 20 anak dengan autisme dan 20 anak yang tidak memiliki autisme. Diketahui bahwa anak dengan autisme memiliki jenis bakteri usus yang lebih sedikit. Hal ini kemungkinan menyebabkan mereka lebih rapuh jika terkena bakteri yang berbahaya.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa anak dengan autisme kekurangan tiga jenis bakteri dalam usus jika dibandingkan dengan anak yang tidak memiliki autisme. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal PLoS One pada tanggal 3 Juli 2013, seperti dilansir oleh Reuters (03/07).
"Salah satu alasan peneliti mulai mempertimbangkan kaitan antara bakteri usus dengan autisme adalah fakta bahwa banyak anak autis yang mengalami masalah pencernaan hingga mereka dewasa. Penelitian juga menunjukkan bahwa jika kita bisa mengatasi masalah ini, perilaku anak-anak autis akan berkembang lebih baik," ungkap ketua peneliti Rosa Krajmalnik-Brown, peneliti dari Arizona State University's Biodesign Institute.
Penelitian ini bisa dikembangkan lebih lanjut untuk mengetahui cara baru mengatasi masalah pencernaan pada anak-anak autis. Selain itu, hasil ini juga bisa digunakan untuk mencegah serta merawat anak-anak dengan autisme.
Penelitian sebelumnya mengungkap bahwa bakteri usus memiliki peran penting termasuk dalam hal pencernaan, menjaga berat badan, serta mengatur sistem kekebalan tubuh. Meski menemukan kaitan antara autisme dan bakteri usus, namun penelitian ini tak membuktikan adanya kaitan sebab akibat.()
sumber : www.atjehpost.com/merdeka.com
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa anak dengan autisme kekurangan tiga jenis bakteri dalam usus jika dibandingkan dengan anak yang tidak memiliki autisme. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal PLoS One pada tanggal 3 Juli 2013, seperti dilansir oleh Reuters (03/07).
"Salah satu alasan peneliti mulai mempertimbangkan kaitan antara bakteri usus dengan autisme adalah fakta bahwa banyak anak autis yang mengalami masalah pencernaan hingga mereka dewasa. Penelitian juga menunjukkan bahwa jika kita bisa mengatasi masalah ini, perilaku anak-anak autis akan berkembang lebih baik," ungkap ketua peneliti Rosa Krajmalnik-Brown, peneliti dari Arizona State University's Biodesign Institute.
Penelitian ini bisa dikembangkan lebih lanjut untuk mengetahui cara baru mengatasi masalah pencernaan pada anak-anak autis. Selain itu, hasil ini juga bisa digunakan untuk mencegah serta merawat anak-anak dengan autisme.
Penelitian sebelumnya mengungkap bahwa bakteri usus memiliki peran penting termasuk dalam hal pencernaan, menjaga berat badan, serta mengatur sistem kekebalan tubuh. Meski menemukan kaitan antara autisme dan bakteri usus, namun penelitian ini tak membuktikan adanya kaitan sebab akibat.()






0 Komentar:
Posting Komentar